Monday, February 7, 2011

Opera Turbo Disediakan untuk Android

Opera Mobile 10.1 Beta dengan tenaga Turbo akhirnya disediakan untuk Android dan dapat diunduh secara gratis pada Android Market. Dengan adanya peluncuran browser baru ini, memberikan keragaman dalam mengakses dunia maya.
 
Seperti yang dikutip dari softpedia, Opera Mobile pada Android ini memuat halaman lebih cepat dibanding browser aslinya dengan panning, scrolling dan zooming yang mulus. Bagi pengguna yang memiliki koneksi jaringan internet ‘memprihatinkan’, Opera masih memiliki fitur ‘Turbo’ yang bisa memberikan kompresi data hingga 80 persen. Ya, Turbo kini hadir di Android.
“Bagi kami, Web adalah tentang banyak orang mereka mengakses Web, mendapat inspirasi, berbagi dan mengilhami sesama. Dengan browser Opera untuk Android yang terbaru, kami memberikan kesempatan bagi pengguna untuk melakukan semua itu, dimanapun dan kapanpun,” ujar Lars Boilesen, CEO Opera Software.
Browser ini mendukung fungsi pinch-to-zoom yang memberikan kontrol sepenuhnya kepada pengguna untuk memperbesar halaman web. Sayangnya, Opera Mobile untuk Android dalam Bahasa Indonesia baru tersedia pada versi final nanti.
Berikut adalah beberapa fitur Opera Mobile 10.1 Beta:
- Aplikasi native Android
- Mesin full rendering Opera Presto
- Pengaturan browser bawaan
- Dukungan Geolokasi
- Dukungan SVG

Shutdown Otomatis pada komputer

Ketika kita menggunakan komputer, seringkali kita acapkali meninggalkannya. Hal tersebut terjadi, mungkin saja karena ketiduran, asik ngobrol, ada acara lain, ke rumah teman, dan sebagainya.
Bila hal ini sering terjadi, bisa saja PC komputer anda mengalami ngambek atau sakit karena sering di cuekin. So, Obatnya apa yah ? Pada tutorial dibawah ini, anda bisa mengetahui bagaimana sih agar komputer kita secara otomatis melakukan shutdown pada waktu yang telah ditentukan. Semua ini, anda lakukan tidak perlu menggunakan perangkat lain, cukup windows anda dan yang pastinya tidaklah sulit untuk dilakukan.
Berikut 5 (lima) langkah-langkah mudah tersebut :
Pertama, klik menu Start dan pilih RUN atau anda cukup melakukan klik Windows + r.
Kedua, untuk melakukan perintah Shutdown otomatis, langsung saja anda ketik tsshutdn AA / Powerdown atau tsshutdn AA saja (AA adalah waktu rentang periode shutdown yang anda inginkan dalam hitungan detik). Contohnya : anda ingin mematikan komputer anda 1 menit kemudian atau 1 jam kemudian, tinggal anda ketik tsshutdn 60 (1 menit) atau tsshutdn 3600 (1 jam). Kemudian klik OK.
Ketiga, maka timbullah pesan dari Command Prompt anda, yaitu System is Shutingdown in 60 seconds (1 menit) atau 3600 seconds (1 jam).
Keempat, seandainya anda ingin menggagalkan perintah anda tersebut, tinggal anda klik Ctrl + C untuk membatalkannya.
Kelima, Bila anda tidak ingin menggagalkan perintah tersebut, biarkan jendela windows itu Open, atau lakukan minimize saja, karena apabila di Close, maka perintah anda tersebut gagal atau Timer-nya tidak akan berjalan.
[sumber: BagiSahabat]

Mengenal istilah 32-bit dan 64-bit pada komputer

Kita sering mendengar istilah 32-bit atau 64-bit pada komputer, itu maksudnya apa? Tulisan berikut ini mencoba menjelaskan tenant pegertian 32-bit dan 64-bit pada komputer. 32-bit dan 64-bit mengacu pada arsitektur processor. Processor 32-bit artinya register2 nya (unit penyimpanan data terkecil di dalamnya) berukuran 32 bit. Processor 64-bit artinya register2 nya berukuran 64 bit.
( Register2 inilah yang digunakan untuk melakukan macam2 operasi. Misalnya c = a + b, maka register “eax” akan me-load nilai dari “a” (di memory), kemudian pada register “eax” ditambahkan nilai dari “b”, lalu “eax” ditulis ke memory pada posisi variabel “c” )
Pengaruh ukuran register terhadap kecepatan:
Setiap proses baca/tulis dari memory (disebut dengan load/store) membaca/menulis informasi sebesar ukuran register; maka register 64-bit potensial membaca/menulis memory 2x kecepatan register 32-bit.
Tapi ini teoretis saja, karena kenyataannya prosesor juga menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal lain selain load/store, seperti pemrosesan matematis, vector-processing, dll.

Pengaruh ukuran register terhadap presisi:
Secara simplistik: Makin panjang register, makin banyak angka di-belakang-koma yang bisa dihitung secara akurat.
Sebagai gambaran: Misalkan resolusi bilangan real pada 32-bit adalah 0.0001, maka resolusi bilangan real pada 64-bit bisa mencapai 0.0000001 (jadi jauh lebih presisi).
Pengaruh ukuran register terhadap ukuran memori:
Salah satu dari sekian banyak register adalah “addressing register”. Addressing register (atau registers, kalau lebih dari satu) adalah register yang memiliki fungsi ‘menunjuk’ ke alamat tertentu dalam memory. Jangkauan (range) penunjukan ini disebut dengan istilah memory space.
Pada arsitektur 32-bit, addressing registers mampu ‘menunjuk’ posisi memory dari 0 s/d 4′294′967′295 (4 GiB – 1). Inilah yang mengakibatkan muncul “batasan 4 GiB” pada sistem berbasis arsitektur 32-bit.
Pada arsitektur 64-bit, addressing registers mampu ‘menunjuk’ posisi memory dari 0 s/d 18′446′744′073′709′551′615 (16 EiB – 1). Seperti kita lihat, tidak ada lagi ‘batasan 4 GiB’ pada sistem berbasis arsitektur 64-bit.
Pengaruh ukuran register terhadap dataset:
“Dataset” adalah istilah untuk ’seperangkat data yang di-load ke dalam memory untuk diproses dan (optionally) ditulis kembali ke hard disk’.
Sistem 32-bit terbatas pada dataset sebesar (2^32)-1, atau (4 GiB – 1). Mengingat sebagian memory harus digunakan untuk OS dan program database ybs, maka biasanya dataset nya hanya sebesar 1-2 GiB saja.
Artinya, sebuah database yang berukuran, katakanlah, 20 GiB (tidak asing dalam konteks perusahaan besar), harus diproses 10~20x.
Sistem 64-bit tidak memiliki batasan di atas. Dia dapat me-load dataset sebesar ketersediaan memory. Artinya, database 20 GiB di atas dapat di-load seluruhnya (asal memory mencukupi), diproses dalam sekali jalan saja.
Agar kita dapat memperoleh keunggulan sistem 64-bit, maka baik software dan hardware harus mendukung.
Software 32-bit jalan di hardware 64-bit tidak bisa memanfaatkan kelebihan arsitektur 64-bit. (Software hanya akan menggunakan 32-bit saja dari 64-bit yang tersedia; 32-bit sisanya tidak dikenali) ==> disebut mode 32-bit.
Sebaliknya, software 64-bit tidak bisa jalan di hardware 32-bit karena kebutuhannya akan lebar register 64-bit tidak bisa dipenuhi.
Windows XP 32-bit dan Windows Vista 32-bit adalah 2 sistem operasi yang masih beroperasi di mode 32-bit.
Windows XP 64-bit dan Windows Vista 64-bit adalah 2 sistem operasi yang mampu beroperasi di mode 64-bit.
AMD64 adalah terobosan (breakthrough) AMD dalam dunia processor x86.
Dahulu hingga prosesor Pentium 3, Intel bersikukuh menggunakan hanya arsitektur 32-bit pada processor x86. Intel menghabiskan uang jutaan dollar untuk mengembangkan arsitektur 64-bit yang samasekali baru (artinya: tidak kompatibel dengan dunia x86) dalam bentuk Intel ITANIUM.
AMD kemudian mengembangkan instruction set (dan arsitektur) dari processor x86 yang dibuatnya (AthlonXP) sehingga lahirlah Athlon64: Processor x86 yang memiliki arsitektur 64-bit.
Instruction set yang diperluas ini disebut AMD64 oleh AMD. Intel terpaksa melakukan cross-license, dan menggunakan instruction set tersebut juga (tapi dengan nama EMT64, bukan AMD64. Biasalah, masalah corporate pride…)
Saya tidak yakin dengan Mac OS X.
Tetapi Linux memiliki versi 32-bit dan versi 64-bit.
Contoh, Ubuntu yang ada di ftp://dl2.foss-id.web.id/iso/ubuntu/releases/hardy/
Ada versi AMD64 (64-bit) dan ada versi i386 (32-bit)
Kelebihan dan kekurangan?
Kita sudah melihat kelebihan dari arsitektur 64-bit. Sekarang kekurangannya:
Banyak Software 32-bit yang tidak bisa jalan di arsitektur 64-bit, khususnya driver.
Mengapa bisa begitu?
Komputer adalah benda yang sangat kompleks. Untuk bisa berguna bagi manusia, komputer perlu melakukan apa yang disebut “Input/Output” (I/O). Contoh I/O adalah kirim/terima data via LAN, kirim gambar ke Monitor via VGA Card, dll.
Nah, semua tindakan I/O membutuhkan buffer. Sebagai contoh, kita kenal “memory VGA” pada VGA Card; itu sebetulnya adalah buffer untuk membantu VGA Card menampilkan gambar di monitor.
Masalahnya, agar I/O bisa berlangsung dengan mulus dan cepat, ‘buffer’ ini perlu mendapatkan alamat. Dan alamat ini di ambil dari memory space. Hal ini terjadi meskipun komponen pelaksana I/O ini memiliki buffernya sendiri (contoh: VGA Card terbaru dari nVidia / ATI biasanya punya minimal 256 MiB RAM pada card nya). Tetap saja memori pada card tersebut akan dipetakan ke memory space.
Agar tidak bentrok dengan Sistem Operasi, yang biasanya di-load ke dalam memory ‘rendah’ (Bottom Memory = memory dengan alamat kecil), maka biasanya pemetaan buffer ini dilakukan di memory ‘tinggi’ (Top Memory = memory dengan alamat besar, atau dihitung mundur dari alamat memori terbesar (2^32)-1)
Catatan: Ini juga alasan yang menyebabkan RAM komputer kalau terpasang 4 GiB hanya akan bisa dipakai Max 3,25 GiB (atau kalau untung 3,5 GiB), ada yang ‘hilang’ karena ‘tertutupi’ oleh buffer dari komponen I/O.
Nah, pada arsitektur 64-bit, hal yang sama pun dilakukan: Buffer untuk I/O dipetakan ke Top Memory. Masalahnya, Top Memory pada arsitektur 64-bit jelas terletak pada posisi yang berbeda dengan Top Memory pada arsitektur 32-bit.
Driver adalah korban yang paling jelas; mereka berusaha mengakses Top Memory 32-bit, padahal lokasi buffer tidak di situ. Akibatnya: Crash.
Software2 lain yang juga coba-coba mengakses Top Memory secara langsung akan mengalami crash juga.
Lucunya, banyak game 32-bit yang malah jalan dengan tanpa masalah di sistem 64-bit; hal ini karena mereka tidak berusaha mengakses Top Memory secara langsung, melainkan meminta bantuan Microsoft DirectX Layer untuk mengakses fitur dari sebuah VGA Card.
Sumber: Jeruknipis.com

Virus Ramnit

Meski terbilang baru, namun virus Ramnit menyebar dengan sangat cepat. Berikut adalah ciri-ciri komputer yang terjangkit virus tersebut dari keterangan vaksincom.
1. Virus akan membuat browser Internet Explorer menampilkan halaman yang berisi penawaran iklan, game, dan terkadang gamabar porno dalam jumlah yang banyak secara terus menerus selama komputer terkoneksi internet.
2. Gejala selanjutnya adalah, media berubah menjadi icon folder. Setelah itu pengguna tidak dapat mengakses flashdisk tersebut dengan peringatan Access is denied. Dan terakhir muncul pula pesan Compressed (zipped) Folders pada saat mengklik drive tersebut.
3. Muncul banyak file dengan nama file ‘Copy of Shortcut to (1).lnk’ s/d ‘Copy of Shortcut to (4).lnk’ di flashdisk pengguna. File ini digunakan oleh virus untuk menggandakan dirinya ketika dieksekusi pengguna.
4. Salah satu hal yang unik dan membuat virus ini sangat mudah aktif dan sulit dibasmi adalah setiap kali user melakukan klik kanan. Selain menampilkan menu klik kanan, secara tidak langsung pengguna komputer juga telah menjalankan virus ini.
Selain ciri-ciri tersebut, perlu diketahui juga bahwa Ramnit juga memiliki file induk yang sudah dipersiapkan di direktori [%USB Flash%:\RECYCLER\%nama_acak%.exe].
Virus ini juga akan menjangkit file berekstensi exe, dan setiap file exe yang terinfeksi akan mempunyai ukuran 107KB lebih besar dari ukuran awalnya. Selain itu Ramnit akan menduplikasikan file tersebut di dalam folder yang sama.
Meski terbilang baru, namun virus Ramnit menyebar dengan sangat cepat. Berikut adalah ciri-ciri komputer yang terjangkit virus tersebut dari keterangan vaksincom.
1. Virus akan membuat browser Internet Explorer menampilkan halaman yang berisi penawaran iklan, game, dan terkadang gamabar porno dalam jumlah yang banyak secara terus menerus selama komputer terkoneksi internet.
2. Gejala selanjutnya adalah, icon removable media berubah menjadi icon folder. Setelah itu pengguna tidak dapat mengakses flashdisk tersebut dengan peringatan Access is denied. Dan terakhir muncul pula pesan Compressed (zipped) Folders pada saat mengklik drive tersebut.
3. Muncul banyak file dengan nama file ‘Copy of Shortcut to (1).lnk’ s/d ‘Copy of Shortcut to (4).lnk’ di flashdisk pengguna. File ini digunakan oleh virus untuk menggandakan dirinya ketika dieksekusi pengguna.
4. Salah satu hal yang unik dan membuat virus ini sangat mudah aktif dan sulit dibasmi adalah setiap kali user melakukan klik kanan. Selain menampilkan menu klik kanan, secara tidak langsung pengguna komputer juga telah menjalankan virus ini.
Selain ciri-ciri tersebut, perlu diketahui juga bahwa Ramnit juga memiliki file induk yang sudah dipersiapkan di direktori [%USB Flash%:\RECYCLER\%nama_acak%.exe].
Virus ini juga akan menjangkit file berekstensi exe, dan setiap file exe yang terinfeksi akan mempunyai ukuran 107KB lebih besar dari ukuran awalnya. Selain itu Ramnit akan menduplikasikan file tersebut di dalam folder yang sama.

Wednesday, February 2, 2011

About Me

Saya di lahirkan dari keluarga Guru di sebuah kota kecil di banyumas 8 mei 1986 Pramudita Ogi Setyo Tuhu  itu namaku, Saya bangga memiliki orang tua yang punya tekad anaknya untuk belajar sampai ke jenjang perguruan tinggi. Tahun 2004 saya lulus dari Smu N 1 Banyumas dan melanjutkan Kuliah di Universitas Islam Indonesia di Jogjakarta. S1 Teknik Informatika Pilihan di hati saya untuk belajar di UII, Sebelumnya di benaku bingung apa sih yg nantinya dipelajari di Teknik Informatika?, dengan seiring nya berjalan nya waktu saya pun akhirnya tau apa aja yang di pelajarinya meliputi Programmer, Networking, Database, dsb. 

Sewaktu saya kuliah saya sambil jualan rakitan komputer demi mempertahankan hidup, soalnya kiriman orangtua hanya terbatas (kalau ndak salah 400rb 2004 -2009 kiriman dari Ortu setiap bulan) dan saya sangat bersyukur dengan hal itu. Tugas Akhir saya mengambil Sistem Informasi Eksekutif Dinas Pendidikan dan Kebudayaan CIlacap Berbasis WEB, hampir 9 bln saya menyelesaikannya karena keterbatasannya bertemu dengan dosen pembimbing saya yang sedang melanjutkan s2 di Malaysia. 

Alhamdulilah Akhir Juni 2009 saya menyandang gelar S.Kom, Setelah lulus  saya masih punya keinginan untuk memperdalam Ilmu Networking, Agustus 2009 saya mengambil Cisco di Universitas Islam Indonesia dengan instructure Ari Sujarwo yang notabene kakak angkatan 03 yang saya liat di sudah banyak pengalaman di dunia networking dan jam terbang nya sudah tinggi. Selama 6 bulan di Cisco dapat bekal mengenai network dari Subneting, OSI Layer, Configurasi Cisco dan Sekuritasnya di networknya.

Awal maret saya menerima Sertifcat Cisco dan tak lama kemudian saya di panggil interview di Suzuki Finance Indonesia (SFI) Untuk Posisi IT Security dan Alhamdulilah saya diberikan kesempatan di SFI untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu yang saya dapat di Bangku Kuliah. Join per tanggal 21 Juni 2009 saya resmi memegang securitas di perusahaan yang lumayan gede mempunyai kurang lebih 90 an kantor cabang di seluruh indonesia, dan saya bekerja di Head Officenya. 

Track Recordnya kerja saya yang pantang menyerah atasan melihat kinerja saya kurang dari 1 tahun saya di tarik di System Administrator Di Suzuki Finance Indonesia. Januari 2010 Saya diberi amanah untuk memegang Data Center di Kantor Pusat dan Data Center DRC di surabaya. 

Kesederhaan dan Pantang Menyerah dengan keadaan serta kejujuran itu aku...